KajianSafinatun Najah Ke (6)Rukun Islam Kedua, Sholat Dan Kedudukannya. Oleh Om Jamino 24 Jun, 2021 Bismillahirrahmanirrahim, Tibalah kita pada pembahasan rukun islam yang kedua, yaitu sholat. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bimbingan keagamaan melalui kajian kitab Safinatun Najah di Majelis Taklim Al-Hikmah Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, (2) Motivasi ibadah shalat fardlu di Majelis Taklim Al-Hikmah Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. TERJEMAHKITAB SAFINATUN NAJAH BAGIAN 2. 3:07 PM No comments (BAB III) "SHALAT" (Fasal Satu) Udzur( ) sholat: 1. Tidur . 2. Lupa. (Fasal Dua) Syarat sah shalat ada delapan, yaitu: 1. Suci dari hadats besar dan kecil. 2. Suci pakaian, badan dan tempat dari najis. 3. Menutup aurat. 4. Menghadap kiblat. EFEKTIVITASPENGAJ IAN KITAB SAFINATUN NAJAH UNTUK M EMBENTUK KEMAMPUAN PEMAHAMAN FIK IH PESERTA DIDIK DI MTS FIRDAUS KALA B BIRANG KEC. BANTIMURUNG KAB. MAROS Skripsi D iajukan untuk memenuhi syarat -syarat guna mencapai gelar Sarjana bab shalat, bab zakat, bab puasa, dan bab haji yang ditambahkan oleh para ulama lainnya. KitabSafinatun Najah, meskipun kecil, namun isinya cukup komplit, khususnya untuk pemula yang mempelajari fikih. Setidaknya, pembahasan dalam kitab ini terbagi dalam enam Bab, yaitu. BAB I, Tentang Akidah; BAB II, Tentang Bersuci (Thoharoh) BAB III, Tentang Shalat; BAB IV, Tentang Jenazah; BAB V Tentang Zakat; 4Bab Kitab Safinatun Najah ( Bersuci, Solat, Puasa, Umrah) Kitab Akidatul Awam; YURAN BULANAN RM399. Tawaran jika daftar sekarang. R M 1 2 0 . R M 1 2 0 . UNTUK PENDAFTARAN. dan. R M 1 6 0 . R M 1 6 0 . SAHAJA SEBULAN. DAFTAR SEKARANG >> ARIF. Modul kelas (Free Postage) Group support Facebook dan Whatsapp; Menetapkan FATWA TENTANG SHALAT BAGI PENYANDANG STOMA (OSTOMATE) 1. Shalat bagi penyandang stoma (ostomate) selama masih bisa melepaskan atau membersihkan kantung stoma (stoma bag) sebelum shalat, maka wajib baginya untuk melepaskan atau membersihkannya. 2. Sedangkan apabila tidak dimungkinkan untuk melaksanakan ketentuan pada nomor satu di DownloadSafinatun Najah - Arab dan Terjemah. Pada kesempatan kali ini, sengaja kami akan berbagai kitab tersebut dalam versi PDF, dan lengkap dengan teks arab asli dan terjemahannya. Hal ini tentu untuk mempermudah para sahabat pembaca yang ingin mempelajari salah satu Kitab-kitab Fikih Madzhab Syafi'i yang cukup dasar, dan sangat baik untuk Berikutadalah fikih pengurusan jenazah dari Safinatun Naja. Daftar Isi tutup 1. [KITAB SHALAT] 1.1. [KITAB JENAZAH] 1.2. [Mengurus Jenazah] 2. [Kafan] 3. [Rukun Shalat Jenzah] 3.1. [Liang Kubur] 4. [Pembongkaran Mayat] 5. [Istianah, Meminta Tolong dalam Bersuci] 5.1. Kuburan yang Diberi Bangunan 5.2. Perhatikan Perkataan Ulama Madzhab Syafi'i 5.3. ZawiyahDuha Bersama Buya Yahya | 20 Ramadhan 1439 H / 05 Juni 2018Follow our Channel :Website : Channel : http://www.albahjah.tv/Rad Menjabarkansecara detail Fiqih ibadah dari bab thoharoh, sholat fardhu dan sunnah, jana'iz, puasa, i'tikaf, zakat, haji/ umroh, aqiqoh dan udhiyyah. Kitab figih ibadah ini merupakan rangkuman Dari mulai kitab Safinatun Najah sampai Minhajut Tholibin dan rangkuman dari 55 kitab-kitab para ulama . Kata pengantar: 1. Al-Arif Billah Al BUKUMATAN SAFรŽNATUN NAJร‚H. Matan Safรฎnatun Najรขh karya Syaikh Salim bin Sumair Al-Hadhramiโ€•seorang ulama besar asal Yaman yang menetap dan wafat di Batavia (Jakarta) pada abad ke-13 Hโ€•ini adalah sebuah kitab dasar-dasar fikih madzhab Syafi'i yang disusun secara simpel, praktis, singkat dan disajikan dalam wujud kesimpulan-kesimpulan Sekarangkita pelajari qadha' puasa, kafarat puasa, hingga pembatal puasa dari Safinatun Najah. [Qadha' dan Kafarat] "Bukankah wanita jika haidh tidak shalat dan tidak puasa?" (HR. Bukhari, no. 304 dan Muslim, no. 79). Syaikh Musthafa Al-Bugha berkata, "Jika seorang wanita mendapati haidh dan nifas, puasanya tidak sah. Babhaid dan nifas. Bab udzurnya sholat. Bab syaratnya sholat. Bab rukun sholat. Bab niat sholat. Bab syart takbirotul ihram. dan sebagainya, insya Allah kapan-kapan kita bikin artikelnya. Wafatnya Beliau. Syekh Salim wafat di daerah Betawi atau Jakarta pada tahun 1271 H. Namun makam beliau masih simpang siur di mana lokasi pastinya. carabersuci, melaksanakan shalat, syarat-syarat syah shalat dan hal yang membatalkan shalat. Pemilihan kitab Safinatun Najah karena materi yang ada dalam kitab tersebut berupa ibadah keseharian yang bersifat mendasar dan mudah dipahami para jama'ah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan jama'ah di majelis taklim al-Hikmah. lJbl. Apa saja waktu shalat dan waktu terlarang untuk shalat? Berikut keterangan lanjutan dari Safinah An-Naja. [KITAB SHALAT] [Pembagian Waktu Shalat] ุฃูŽูˆู’ู‚ูŽุงุชู ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ุฎูŽู…ู’ุณูŽุฉูŒ 1- ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ูˆูŽู‚ู’ุชู ุงู„ุธู‘ูู‡ู’ุฑู ุฒูŽูˆูŽุงู„ู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู. ูˆูŽุขุฎูุฑูู‡ู ู…ูŽุตููŠู’ุฑู ุธูู„ู‘ู ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุกู ู…ูุซู’ู„ูŽู‡ูุŒ ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ุธูู„ู‘ู ุงู„ุงุณู’ุชููˆูŽุงุกู. ูˆูŽ2- ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ูˆูŽู‚ู’ุชู ุงู„ู’ุนูŽุตู’ุฑู ุฅูุฐูŽุง ุตูŽุงุฑูŽ ุธูู„ู‘ู ูƒูู„ู‘ู ุดูŽูŠู’ุกู ู…ูุซู’ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุฒูŽุงุฏูŽ ู‚ูŽู„ููŠู’ู„ุงู‹. ูˆูŽุขุฎูุฑูู‡ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุบูุฑูุจู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู. ูˆูŽ3- ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ูˆูŽู‚ู’ุชู ุงู„ู’ู…ูŽุบู’ุฑูุจู ุบูุฑููˆู’ุจู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู. ูˆูŽุขุฎูุฑูู‡ู ุบูุฑููˆู’ุจู ุงู„ุดู‘ูŽููŽู‚ู ุงู„ุฃูŽุญู’ู…ูŽุฑู. ูˆูŽ4- ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ูˆูŽู‚ู’ุชู ุงู„ุนูุดูŽุงุกู ุบูุฑููˆู’ุจู ุงู„ุดู‘ูŽููŽู‚ู ุงู„ุฃูŽุญู’ู…ูŽุฑู. ูˆูŽุขุฎูุฑูู‡ู ุทูู„ููˆู’ุนู ุงู„ู’ููŽุฌู’ุฑู ุงู„ุตู‘ูŽุงุฏูู‚ู. ูˆูŽ5- ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ูˆูŽู‚ู’ุชู ุงู„ุตู‘ูุจู’ุญู ุทูู„ููˆู’ุนู ุงู„ู’ููŽุฌู’ุฑู ุงู„ุตู‘ูŽุงุฏูู‚ู. ูˆูŽุฃูŽุฎูุฑูู‡ู ุทูู„ููˆู’ุนู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู. Fasal Waktu-waktu shalat ada 5 yaitu [1] awal waktu Zhuhur adalah tergelincirnya matahari dan akhir waktunya adalah jika bayang-bayang sesuatu panjangnya sama dengan bendanya selain bayangan ketika istiwaโ€™, [2] awal waktu Ashar adalah jika bayang-bayang sesuatu sama panjangnya dengan bendanya dan lebih sedikit, dan akhir waktunya adalah terbenamnya matahari, [3] awal waktu Maghrib adalah terbenamnya matahari dan akhir waktunya adalah hilangnya mega merah, [4] awal waktu Isya adalah hilangnya mega merah dan akhir waktunya adalah munculnya fajar shodiq, dan [5] awal waktu Shubuh adalah munculnya fajar shodiq dan akhir waktunya adalah terbitnya matahari. โ€” Shalat lima waktu ada lima macam, dan setiap macam mempunyai waktu tersendiri. [1] awal waktu Zhuhur adalah tergelincirnya matahari dan akhir waktunya adalah jika bayang-bayang sesuatu panjangnya sama dengan bendanya selain bayangan ketika istiwaโ€™. Zhuhur secara bahasa adalah maa baโ€™da az-zawaal, waktu setelah tergelincir matahari. Secara istilah, Zhuhur adalah nama shalat yang dikerjakan di waktu tersebut, yaitu shalat yang dikerjakan setelah tergelincirnya matahari. Makna zawal adalah tergelincirnya matahari ke barat dari atas langit. Istiwaโ€™ adalah matahari berada di tengah langit. Waktu Zhuhur secara keseluruhan masuk dengan tergelincirnya matahari menuju arah barat, dan berakhir hingga bayangan sesuatu menyerupainya, selain bayangan yang ada ketika matahari istiwaโ€™ yaitu berada di tengah langit. Waktu Zhuhur dibagi menjadi enam waktu Waktu fadhilah utama adalah pada awal waktu. dan 3. Waktu jawaz diperbolehkan shalat, yaitu hingga tersisa waktu yang cukup untuk melaksanakan shalat secara sempurna. Hal ini disebut pula waktu ikhtiyar pilihan, keduanya bergabung dalam waktu yang sama. Waktu haram yaitu waktu yang tersisa tidak cukup untuk mengerjakan shalat yang paling ringan dilakukan oleh dirinya sendiri. Waktu dhoruroh darurat yaitu akhir waktu, jika penghalang telah hilang haidh atau gila dan tersisa waktu hanya cukup untuk mengucapkan takbiratul ihram. Waktu uzur, yaitu waktu Ashar bagi orang yang ingin menjamak takhir. [2] awal waktu Ashar adalah jika bayang-bayang sesuatu sama panjangnya dengan bendanya dan lebih sedikit, dan akhir waktunya adalah terbenamnya matahari. Ashar secara bahasa berarti ad-dahru masa. Secara istilah, Ashar adalah shalat tertentu. Waktu Ashar secara keseluruhan masuk bila bayangan sesuatu menyerupainya dengan ditambah sedikit, dan keluar waktu Ashar dengan terbenamnya seluruh lingkaran matahari. Waktu Ashar dibagi menjadi tujuh waktu Waktu fadhilah utama adalah pada awal waktu. Waktu ikhtiyar pilihan yaitu hingga bayangan sesuatu menyerupai dua kalinya, selain bayangan yang ada di waktu istiwaโ€™. Waktu jawaz diperbolehkan shalat dan tidak makruh bi laa karohah, yaitu hingga langit menguning al-ish-firor. Waktu jawaz dan makruh, yaitu hingga tersisa waktu yang cukup untuk mengerjakan shalat tersebut dengan sempurna. Waktu haram yaitu waktu yang tersisa tidak cukup untuk mengerjakan shalat yang paling ringan dilakukan oleh dirinya sendiri. Waktu uzur yaitu waktu Zhuhur bagi orang yang ingin menjamak takdim. Waktu dhoruroh darurat yaitu akhir waktu jika penghalang shalat telah tiada dan tersisa waktu yang hanya cukup untuk mengucapkan takbiratul ihram. [3] awal waktu Maghrib adalah terbenamnya matahari dan akhir waktunya adalah hilangnya mega merah Maghrib secara bahasa berarti waktu terbenamnya matahari. Secara istilah, Maghrib adalah shalat tertentu yang dilakukan setelah terbenamnya seluruh lingkaran matahari. Syafaq adalah kemerahan. Al-ahmar di sini adalah penegasan dari maksud syafaq yaitu kemerahan. Waktu Maghrib secara keseluruhan adalah dengan terbenamnya seluruh lingkaran matahari, dan keluar waktunya dengan terbenamnya syafaq ahmar mega merah. Catatan Waktu maghrib itu ada awal dan akhir, tidak hanya satu waktu. Waktu Maghrib terbagi menjadi tujuh waktu yaitu 1, 2, dan 3. Waktu fadhilah utama adalah pada awal waktu, yaitu inilah waktu ikhtiyar pilihan dan jawaz yang tidak makruh. Waktu jawaz dan makruh. Waktu haram Waktu uzur, yaitu Maghrib ditunda untuk jamak takhir. Waktu dhoruroh darurat, penjelasannya seperti sebelumnya. [4] awal waktu Isya adalah hilangnya mega merah dan akhir waktunya adalah munculnya fajar shodiq Isyaโ€™ secara bahasa berarti nama dari awal waktu gelap. Secara istilah, Isya adalah shalat tertentu. Makna fajar shodiq fajar yang sesungguhnya adalah fajar yang sinarnya melebar horizontal dari arah timur yang merata dari selatan ke utara. Sedangkan fajar kadzib fajar bohong adalah fajar yang muncul sebelum fajar shodiq fajar yang sesungguhnya, sinarnya memanjang vertikal yang bagian atasnya lebih terang dari yang lainnya, dan biasanya gelap setelah itu. Waktu Isyaโ€™ secara keseluruhan masuk dengan terbenamnya syafaq ahmar mega merah dan berakhir dengan terbitnya fajar shodiq. Waktu Isya terbagi menjadi tujuh waktu, yaitu Waktu fadhilah utama adalah pada awal waktu. Waktu ikhtiyar pilihan yaitu hingga akhir sepertiga malam pertama. Waktu jawaz boleh dan tidak makruh yaitu hingga fajar kadzib. Waktu jawaz dan makruh yaitu hingga tersisa waktu yang cukup untuk mengerjakan shalat tersebut dengan sempurna. Waktu haram. Waktu uzur yaitu waktu Magrib jika dilakukan jamak takdim. Waktu dhoruroh darurat Catatan Akhir waktu shalat Isyaโ€™ lebih baik hingga pertengahan malam saja, sekitar jam 11 agar selamat dari perselisihan para ulama dalam penentuan akhir waktu shalat Isya. dan [5] awal waktu Shubuh adalah munculnya fajar shodiq dan akhir waktunya adalah terbitnya matahari. Shubuh secara bahasa adalah awwalun nahaar awal siang. Secara istilah, Shubuh adalah shalat tertentu. Waktu Shubuh secara keseluruhan masuk dengan terbitnya fajar shodiq dan berakhir dengan terbitnya matahari. Waktu Shubuh terbagi menjadi enam waktu yaitu Waktu fadhilah utama adalah pada awal waktu. Waktu ikhtiyar pilihan yaitu hingga waktu isfaar di mana seseorang dapat membedakan sesuatu yang dekat dengannya. Isfaar dapat disebut sudah semakin terang. Waktu jawaz diperbolehkan shalat dan tidak makruh, yaitu dari awal waktu hingga terbitnya warna kemerahan. Sehingga ketiga waktu di atas masuk secara bersamaan dan keluar secara berurutan. Waktu jawaz dan makruh yaitu dari terbitnya warna kemerahan hingga tersisa waktu yang cukup untuk melaksanakan shalat dengan sempurna. Waktu haram. Waktu dhoruroh darurat. [Pembagian Mega] ุงู„ุฃูŽุดู’ููŽุงู‚ู ุซูŽู„ุงูŽุซูŽุฉูŒ 1- ุฃูŽุญู’ู…ูŽุฑู . ูˆูŽ2- ุฃูŽุตู’ููŽุฑู. ูˆูŽ3- ุฃูŽุจู’ูŠูŽุถู. ุงู„ุฃูŽุญู’ู…ูŽุฑู ู…ูŽุบู’ุฑูุจูŒ. ูˆุงู„ุฃูŽุตู’ููŽุฑู ูˆูŽุงู„ุฃูŽุจู’ูŠูŽุถู’ ุนูุดูŽุงุกูŒ. ูˆูŽูŠูู†ู’ุฏูŽุจู ุชูŽุฃู’ุฎููŠู’ุฑู ุตูŽู„ุงูŽุฉู ุงู„ู’ุนูุดูŽุงุกู ุฅูู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุบููŠู’ุจูŽ ุงู„ุดู‘ูŽููŽู‚ู ุงู„ุฃูŽุตู’ููŽุฑ ูˆุงู„ุฃูŽุจู’ูŠูŽุถู. Mega ada 3, yaitu mega merah, kuning, dan putih. Mega merah tanda Maghrib, sementara kuning dan putih tanda Isya. Disunnahkan mengakhirkan shalat Isya hingga hilangnya mega merah dan putih. [Waktu Larangan Shalat] ุชูŽุญู’ุฑูู…ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ุงู„ู‘ูŽุชููŠู’ ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู„ูŽู‡ูŽุง ุณูŽุจูŽุจู ู…ูุชูŽู‚ูŽุฏู‘ูู…ูŒ ูˆูŽู„ุงูŽ ู…ูู‚ูŽุงุฑูู†ูŒ ูููŠู’ ุฎูŽู…ู’ุณูŽุฉู ุฃูŽูˆู’ู‚ูŽุงุชู 1- ุนูู†ู’ุฏูŽ ุทูู„ููˆู’ุนู ุงู„ุดู‘ูู…ู’ุณู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุชูŽุฑู’ุชูŽููุนูŽ ู‚ูŽุฏู’ุฑูŽ ุฑูู…ู’ุญู. ูˆูŽ2- ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ุงุณู’ุชููˆูŽุงุกู ูููŠู’ ุบูŽูŠู’ุฑู ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุชูŽุฒููˆู’ู„ูŽ. ูˆูŽ3- ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ุฅูุตู’ููุฑูŽุงุฑู ุญูŽุชู’ู‰ ุชูŽุบู’ุฑูุจูŽ. ูˆูŽ4- ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุตูŽู„ุงูŽุฉู ุงู„ุตู‘ูุจู’ุญู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุชูŽุทู’ู„ูุนูŽ ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู. ูˆูŽ5- ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุตูŽู„ุงูŽุฉู ุงู„ู’ุนูŽุตู’ุฑู ุญูŽุชู’ู‰ ุชูŽุบู’ุฑูุจูŽ. Fasal Shalat yang diharamkan yang tidak memiliki sebab yang mendahuluinya atau menyertainya ada 5 waktu, yaitu [1] saat matahari terbit hingga meninggi sekitar ujung tombak, [2] saat waktu istiwa matahari di tengah-tengah selain hari Jumโ€™at hingga bergeser, [3] saat kekuning-kuningan hingga matahari terbenam, [4] setelah shalat Shubuh hingga matahari terbit, dan [5] setelah shalat Ashar hingga matahari terbenam. Catatan Shalat dibagi tiga berdasarkan adanya sebab Shalat yang mempunyai sebab awal lahaa sababun muqaddimun, seperti shalat yang luput, shalat nadzar, shalat tahiyyatul masjid, shalat sunnah wudhu, shalat sunnah thawaf. Shalat muqarinun, yaitu yang mempunyai sebab bersamaan, seperti shalat kusuf gerhana dan shalat istisqaโ€™. Shalat mutaโ€™akkhirun, yaitu shalat yang mempunyai sebab belakangan, seperti shalat istikharah dan shalat ihram. Shalat yang tidak mempunyai sebab awal dan sebab yang berbarengan yaitu shalat yang tidak punya sebab seperti shalat sunnah mutlak atau mempunyai sebab akhir yaitu shalat istikhoroh dan shalat ihram. Hal itu diharamkan dan tidak sah bila dilakukan pada lima waktu, tiga di antaranya berkaitan dengan waktu, itulah yang disebut di bagian awal, sedangkan dua lainnya berkaitan dengan perbuatan, itulah yang disebut di bagian terakhir. *Semua larangan itu hanya berlaku di luar tanah haram Makkah, sedangkan di Makkah tidak ada waktu yang dilarang secara mutlak. [1] saat matahari terbit hingga matahari setinggi tombak, Hingga matahari setinggi kira-kira tujuh hasta menurut pandangan mata kita. *Waktunya setinggi tombak kira-kira 15 menit setelah matahari terbit. **Waktu awal Dhuha dimulai dari matahari setinggi tombak, berarti dimulai dari 15 menit setelah matahari terbit. [2] saat waktu istiwa matahari di tengah-tengah hingga bergeser selain hari Jumat, Pengecualian di waktu istiwa pada hari Jumat. Tidak ada larangan shalat pada waktu istiwa hari Jumat, termasuk bagi yang tidak menghadiri shalat Jumat. [3] saat kekuning-kuningan ishfirar hingga matahari terbenam, Waktu langit menguning, walaupun bagi orang yang belum shalat Ashar dan larangan itu berlangsung hingga terbenamnya matahari. [4] setelah shalat Shubuh hingga matahari terbit, Setelah mengerjakan shalat shubuh yang sah yang tidak perlu diqadha hingga matahari terbit. Artinya Setelah shalat Shubuh tidak ada lagi shalat sunnah yang tidak punya sebab. *Shalat tahiyatul masjid karena punya sebab, maka masih boleh dilakukan bakda Shubuh. dan [5] setelah shalat Ashar hingga matahari terbenam. Setelah mengerjakan shalat Ashar yang sah yang tidak perlu diqadha walaupun shalat Ashar itu dilakukan di waktu Zhuhur melalui jamak takdim dan berlangsung larangan itu hingga terbenamnya matahari. Artinya Setelah shalat Ashar tidak ada lagi shalat sunnah yang tidak punya sebab, walaupun shalat Asharnya di waktu Zhuhur dengan jamak takdim. *Shalat tahiyatul masjid bakda Ashar masih dibolehkan karena punya sebab. Catatan Wanita yang suci dari haidh di waktu shalat, maka ia hanya mengerjakan shalat yang ada pada waktu tersebut. Misal Suci di waktu Zhuhur, berarti hanya mengerjakan shalat Zhuhur saja. Suci di waktu Ashar, hanya mengerjakan shalat Ashar saja. Referensi Nail Ar-Rajaโ€™ bi Syarh Safinah An-Naja. Cetakan pertama, Tahun 1439 H. Al-Allamah Al-Faqih As-Sayyid Ahmad bin Umar Asy-Syatiri. Penerbit Dar Al-Minhaj. Baca Juga Mengejar Shaf Pertama โ€” Catatan 28-10-2021 Oleh Muhammad Abduh Tuasikal Artikel Terjemah Kitab Matan Safinatun Najah Bahasa Indonesia, Bagian 2, Bab Sholat Part 1Udzur-Udzur Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุฃูŽุนู’ุฐูŽุงุฑู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุงูุซู’ู†ูŽุงู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽูˆู’ู…ู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูุณู’ูŠูŽุงู†ู [Fasal] Udzur-udzur sholat ada 2 yaitu tidur dan Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุดูุฑููˆู’ุทู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุซูŽู…ูŽุงู†ููŠูŽุฉูŒ ุทูŽู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุงู„ู’ุญูŽุฏูŽุซูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽุงู„ุทู‘ูŽู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุณูŽุฉู ููู‰ ุงู„ุซู‘ูŽูˆู’ุจู ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุฏูŽู†ู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽูƒูŽุงู†ู ูˆูŽุณูŽุชู’ุฑู ุงู„ู’ุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉู ูˆูŽุงุณู’ุชูู‚ู’ุจูŽุงู„ู ุงู„ู’ู‚ูุจู’ู„ูŽุฉู ูˆูŽุฏูุฎููˆู’ู„ู ุงู„ู’ูˆูŽู‚ู’ุชู ูˆูŽุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ุจูููŽุฑู’ุถููŠู‘ูŽุชูู‡ูŽุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุนู’ุชูŽู‚ูุฏูŽ ููŽุฑู’ุถู‹ุง ู…ูู†ู’ ููุฑููˆู’ุถูู‡ูŽุง ุณูู†ู‘ูŽุฉู‹ ูˆูŽุงุฌู’ุชูู†ูŽุงุจู ุงู„ู’ู…ูุจู’ุทูู„ูŽุงุชู [Fasal] Syarat-syarat sholat ada 8 yaitu 1. Suci dari 2 hadats2. Suci dari najis, baik di dalam pakaian, badan, dan tempat3. Menutup aurat4. Menghadap qiblat5. Masuknya waktu sholat6. Mengetahui kefardluan sholat7. Tidak meyakini bahwa sebuah fardlu rukun dari fardlu-fardlunya sholat adalah sunnah8. Menjauhi perkara-perkara yang bisa Aurat ุงู„ู’ุฃูŽุญู’ุฏูŽุงุซู ุงูุซู’ู†ูŽุงู†ู ุฃูŽุตู’ุบูŽุฑู ูˆูŽุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ููŽุงู„ู’ุฃูŽุตู’ุบูŽุฑู ู…ูŽุง ุฃูˆู’ุฌูŽุจูŽ ุงู„ู’ูˆูุถููˆู’ุกูŽุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ู…ูŽุง ุฃูŽูˆู’ุฌูŽุจูŽ ุงู„ู’ุบูุณู’ู„ูŽุŒ ุงู„ู’ุนูŽูˆู’ุฑูŽุงุชู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŒ ุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ู…ูุทู’ู„ูŽู‚ู‹ุง ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽู…ูŽุฉู ููู‰ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูุฑูŽุฉู ูˆุงู„ุฑู‘ููƒู’ุจูŽุฉูุŒ ูˆูŽุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู’ุญูุฑู‘ูŽุฉู ููู‰ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุฌูŽู…ููŠู’ุนู ุจูŽุฏูŽู†ูู‡ูŽุง ู…ูŽุง ุณููˆูŽู‰ ุงู„ู’ูˆูŽุฌู’ู‡ู ูˆูŽุงู„ู’ูƒูŽูู‘ูŽูŠู’ู†ูุŒ ูˆูŽุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู’ุญูุฑู‘ูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽู…ูŽุฉู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ุฃูŽุฌูŽุงู†ูุจู ุฌูŽู…ููŠู’ุนู ุงู„ู’ุจูŽุฏูŽู†ูุŒ ูˆูŽุนูู†ู’ุฏูŽ ู…ูŽุญูŽุงุฑูู…ูู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูุณูŽุงุกู ู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูุฑู‘ูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุฑู‘ููƒู’ุจูŽุฉู Hadats ada 2 yaitu hadats kecil dan hadast besar. Hadats kecil adalah sesuatu yang mewajibkan berwudlu dan hadats besar adalah sesuatu yang mewajibkan mandi ada 4, yaitu 1. Aurat laki-laki secara mutlak dan budak di dalam sholat adalah anggota badan antara pusar dan lutut2. Aurat wanita merdeka di dalam sholat adalah semua badannya, selain wajah dan kedua telapak tangan3. Aurat wanita merdeka dan budak wanita bagi orang-orang ajnabi bukan mahram adalah seluruh badannya4. Aurat wanita merdeka dan budak wanita bagi para mahramnya dan wanita lain adalah anggota tubuh antara pusar dan Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุฃูŽุฑู’ูƒูŽุงู†ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุณูŽุจู’ุนูŽุฉูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุงู„ู’ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ุงู„ู†ู‘ููŠู‘ูŽุฉูุŒ ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ูู‰ ุชูŽูƒู’ุจููŠู’ุฑุฉู ุงู„ู’ุฅูุญู’ุฑูŽุงู…ูุŒ ุงู„ุซู‘ูŽุงู„ูุซู ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู‚ูŽุงุฏูุฑู ููู‰ ุงู„ู’ููŽุฑู’ุถูุŒ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุจุนู ู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ุงู„ู’ููŽุงุชูุญูŽุฉูุŒ ุงู„ู’ุฎูŽุงู…ูุณู ุงู„ุฑู‘ูŽูƒููˆู’ุนูุŒ ุงู„ุณู‘ูŽุงุฏูุณู ุงู„ุทู‘ูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู ูููŠู’ู‡ูุŒ ุงู„ุณู‘ูŽุงุจุนู ุงู„ู’ุฅูุนู’ุชูุฏูŽุงู„ูุŒ ุงู„ุซู‘ูŽุงู…ูู†ู ุงู„ุทู‘ูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู ูููŠู’ู‡ูุŒ ุงู„ุชู‘ูŽุงุณูุนู ุงู„ุณู‘ูุฌููˆู’ุฏู ู…ูŽุฑู‘ูŽุชูŽูŠู’ู†ูุŒ ุงู„ู’ุนูŽุงุดูุฑู ุงู„ุทู‘ูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู ูููŠู’ู‡ูุŒ ุงู„ู’ุญูŽุงุฏูู‰ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุงู„ู’ุฌูู„ููˆู’ุณู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู’ู†ูุŒ ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ูู‰ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุงู„ุทู‘ูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู ูููŠู’ู‡ูุŒ ุงู„ุซู‘ูŽุงู„ูุซูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุงู„ุชู‘ูŽุดูŽู‡ู‘ูุฏู ุงู„ู’ุฃูŽุฎููŠู’ุฑูุŒ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุจูุนูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุงู„ู’ู‚ูุนููˆู’ุฏู ูููŠู’ู‡ูุŒ ุงู„ู’ุฎูŽุงู…ูุณูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ูููŠู’ู‡ูุŒ ุงู„ุณู‘ูŽุงุฏูุณูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ูุŒ ุงู„ุณู‘ูŽุงุจูุนูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุงู„ุชู‘ูŽุฑู’ุชููŠู’ุจู [Fasal] Rukun-rukun sholat ada 17, yaitu 1 niat 2 takbiratul ihram 3 berdiri bagi orang yang mampu pada sholat fardlu 4 membaca Surat Al-Fatihah 5 ruku' 6 tumakninah di dalam ruku' 7 i'tidal 8 tumakninah di dalam i'tidal 9 sujud sebanyak 2 kali 10 tumakninah di dalam sujud 11 duduk di antara 2 sujud 12 tumakninah di dalam duduk di antara 2 sujud 13 tasyahud takhiyat akhir 14 duduk di dalam tasyahud akhir 15 membaca sholat nabi di dalam tasyahud akhir 16 salam 17 tertib berurutan.Unsur-Unsur Niat Dalam Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุงู„ู†ู‘ููŠู‘ูŽุฉู ุซูŽู„ูŽุงุซู ุฏูŽุฑูŽุฌูŽุงุชู ุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽุชู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ููŽุฑู’ุถู‹ุง ูˆูŽุฌูŽุจูŽ ู‚ูŽุตู’ุฏู ุงู„ู’ููุนู’ู„ู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุนู’ูŠููŠู’ู†ู ูˆูŽุงู„ู’ููŽุฑู’ุถููŠู‘ูŽุฉูุŒ ูˆูŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ู†ูŽุงููู„ูŽุฉู‹ ู…ูุคูŽู‚ู‘ูŽุชูŽุฉู‹ ูƒูŽุฑูŽุงุชูุจูŽุฉู ุฃูŽูˆู’ ุฐูŽุงุชู ุณูŽุจูŽุจู ูˆูŽุฌูŽุจูŽ ู‚ูŽุตู’ุฏู ุงู„ู’ููุนู’ู„ู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุนู’ูŠููŠู’ู†ูุŒ ูˆูŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ู†ูŽุงููู„ูŽุฉู‹ ู…ูุทู’ู„ูŽู‚ู‹ุง ูˆูŽุฌูŽุจูŽ ู‚ูŽุตู’ุฏู ุงู„ู’ููุนู’ู„ู ููŽู‚ูŽุทู’ุŒ ุงู„ู’ููุนู’ู„ู ุฃูุตูŽู„ู‘ูู‰ ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุนู’ูŠููŠู’ู†ู ุธูู‡ู’ุฑู‹ุง ุฃูŽูˆู’ ุนูŽุตู’ุฑู‹ุง ูˆูŽุงู„ู’ููŽุฑู’ุถููŠู‘ูŽุฉู ููŽุฑู’ุถู‹ุง [Fasal] Niat ada 3 derajat, yaitu 1. Jika sholatnya adalah fardlu, maka wajib menyengaja melakukan, ta'yin menentukan jenis sholatnya, dan menyatakan Jika sholatnya adalah sholat sunnah yang telah ditentukan waktunya, seperti sholat sunnah rawatib atau sholat sunnah yang memiliki sebab, maka wajib menyengaja melakukan dan ta'yin menentukan jenis sholatnya3. Jika sholatnya adalah sholat sunnah mutlaq seperti sholat hajat, dll, maka wajib menyengaja melakukan saja. Menyengaja melakukan adalah lafadz "ุฃูุตูŽู„ู‘ูู‰" aku sholat, ta'yin adalah lafadz "ุธูู‡ู’ุฑู‹ุง" atau "ุนูŽุตู’ุฑู‹ุง" dan sholat 5 waktu lainnya, dan menyatakan kefardluannya adalah lafadz "ููŽุฑู’ุถู‹ุง".Syarat-Syarat Takbiratul Ihram ููŽุตู’ู„ูŒ - ุดูุฑููˆู’ุทู ุชูŽูƒู’ุจููŠู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู’ุฅูุญู’ุฑูŽุงู…ู ุณูุชู‘ูŽุฉูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุฃูŽู†ู’ ุชูŽู‚ูŽุนูŽ ุญูŽุงู„ูŽุฉูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ู ููู‰ ุงู„ู’ููŽุฑู’ุถู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุจูุงู„ู’ุนูŽุฑูŽุจููŠู‘ูŽุฉู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุจูู„ูŽูู’ุธู ุงู„ู’ุฌูŽู„ูŽุงู„ูŽุฉู ูˆูŽู„ูŽูู’ุธู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุฑู’ุชููŠู’ุจู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽูู’ุธูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽู…ูุฏู‘ูŽ ู‡ูŽู…ู’ุฒูŽุฉูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู„ูŽุงู„ูŽุฉู ูˆูŽุนูŽุฏูŽู…ู ู…ูŽุฏู‘ู ุจูŽุงุกู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูุดูŽุฏู‘ูุฏูŽ ุงู„ู’ุจูŽุงุกูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุฒููŠู’ุฏูŽ ูˆูŽุงูˆู‹ุง ุณูŽุงูƒูู†ูŽุฉู‹ ุฃูŽูˆู’ ู…ูุชูŽุญูŽุฑู‘ููƒูŽุฉู‹ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ูƒูŽู„ูู…ูŽุชูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุฒููŠู’ุฏูŽ ูˆูŽุงูˆู‹ุง ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู„ูŽุงู„ูŽุฉู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽู‚ูููŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ูƒูŽู„ูู…ูŽุชูŽูŠู ุงู„ุชู‘ูŽูƒู’ุจููŠู’ุฑู ูˆูŽู‚ู’ููŽุฉู‹ ุทูŽูˆููŠู’ู„ูŽุฉู‹ ูˆูŽู„ุงูŽ ู‚ูŽุตููŠู’ุฑูŽุฉู‹ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูุณู’ู…ูุนูŽ ู†ูŽูู’ุณูŽู‡ู ุฌูŽู…ููŠู’ุนูŽ ุญูุฑููˆู’ููู‡ูŽุง ูˆูŽุฏูุฎููˆู’ู„ู ุงู„ู’ูˆูŽู‚ู’ุชู ููู‰ ุงู„ู’ู…ูุคูŽู‚ู‘ูŽุชู ูˆูŽุฅููŠู’ู‚ูŽุงุนูู‡ูŽุง ุญูŽุงู„ูŽ ุงู„ู’ุฅูุณู’ุชูู‚ู’ุจูŽุงู„ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูุฎูู„ู‘ูŽ ุจูุญูŽุฑู’ูู ู…ูู†ู’ ุญูุฑููˆู’ููู‡ูŽุง ูˆูŽุชูŽุฃู’ุฎููŠู’ุฑู ุชูŽูƒู’ุจููŠู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู’ู…ูŽุฃู’ู…ููˆู’ู…ู ุนูŽู†ู’ ุชูŽูƒู’ุจููŠู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู’ุฅูู…ูŽุงู…ู [Fasal] Syarat-syarat takbiratul ihram ada 16, yaitu 1. Takbiratul Ihram jatuh pada keadaan berdiri pada sholat fardlu2. Takbiratul Ihram harus dengan Bahasa Arab3. Takbiratul Ihram harus dengan menggunakan lafadz jalalah ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู4. Menggunakan lafadz "ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู".5. Tertib berurutan antara 2 lafadz itu lafadz jalalah dan lafadz "ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู"6. Tidak boleh memanjangkan hamzah pada lafadz jalalah ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู7. Tidak boleh memanjangkan huruf ba' pada lafadz "ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู"8. Tidak boleh mentasydid huruf ba' pada lafadz "ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู"9. Tidak boleh menambah huruf wawu mati sukun atau hidup berharakat di antara 2 kalimat itu di antara lafadz jalalah dan lafadz "ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู"10. Tidak boleh menambah huruf wawu sebelum lafadz jalalah ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู11. Tidak boleh berhenti di antara 2 kalimat takbir di antara lafadz jalalah dan lafadz "ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู" dengan berhenti lama dan tidak pula pendek 12. Diri sendiri harus bisa mendengar semua huruf-huruf takbiratul ihram13. Masuknya waktu di dalam sholat yang diwaktukan sholat fardlu 5 waktu14. Jatuhnya ucapan takbiratul ihram pada keadaan menghadap kiblat15. Tidak merusak satu huruf dari huruf-huruf takbiratul ihram 1Catatan 1 Dalam Kitab Kasyifatus Saja dijelaskan misalnya dengan menggati huruf hamzah pada lafadz "ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู" dengan huruf Dan mengakhirkan takbirnya makmum dari takbirnya Membaca Surat Fatihah Dalam Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุดูุฑููˆู’ุทู ุงู„ู’ููŽุงุชูุญูŽุฉู ุนูŽุดูŽุฑูŽุฉูŒ ุงู„ุชู‘ูŽุฑู’ุชููŠู’ุจู ูˆูŽุงู„ู’ู…ููˆูŽุงู„ูŽุงุฉู ูˆูŽู…ูุฑูŽุงุนูŽุงุฉู ุญูุฑููˆู’ููู‡ูŽุง ูˆูŽู…ูุฑูŽุงุนูŽุงุฉู ุชูŽุดู’ุฏููŠู’ุฏูŽุชูู‡ูŽุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุณู’ูƒูุชูŽ ุณูŽูƒู’ุชูŽุฉู‹ ุทูŽูˆููŠู’ู„ูŽุฉู‹ ูˆูŽู„ูŽุง ู‚ูŽุตููŠู’ุฑูŽุฉู‹ ูŠูŽู‚ู’ุตูุฏู ุจูู‡ูŽุง ู‚ูŽุทู’ุนูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ูˆูŽู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ูƒูู„ู‘ู ุฃูฐูŠูŽุงุชูู‡ูŽุง ูˆูŽู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุงู„ู’ุจูŽุณู’ู…ูŽู„ูŽุฉู ูˆูŽุนูŽุฏูŽู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽุญู’ู†ู ุงู„ู’ู…ูุฎูู„ู‘ู ุจูุงู„ู’ู…ูŽุนู’ู†ูฐู‰ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุญูŽุงู„ูŽุฉูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ู ููู‰ ุงู„ู’ููŽุฑู’ุถู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูุณู’ู…ูุนูŽ ู†ูŽูู’ุณูŽู‡ู ุงู„ู’ู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุชูŽุฎูŽู„ู‘ูŽู„ูŽู‡ูŽุง ุฐููƒู’ุฑูŒ ุฃูŽุฌู’ู†ูŽุจููŠู‘ูŒ[Fasal] Syarat-syarat fatihah ada 10, yaitu 1. Tertib berurutan ayat-ayatnya2. Muwalah beruntutan ayat-ayatnya, tidak dipisah waktu lama3. Menjaga huruf-hurufnya4. Menjaga tasydid-tasydidnya5. Tidak diam dengan diam yang lama dan tidak pula pendek yang bertujuan untuk memutus bacaaan setiap ayat-ayatnya6. Membaca setiap ayat-ayatnya, dan termasuk basmallah7. Tidak adanya lagu yang bisa merusak makna8. fatihah harus dilakukan pada keadaan berdiri pada sholat fardlu9. Diri sendiri harus mendengar bacaan bacaan fatihah tersebut10. Tidak menyela-nyelahinya dengan bacaan dzikir Tasydid Dalam Surat Fatihah ููŽุตู’ู„ูŒ - ุชูŽุดู’ุฏููŠู’ุฏูŽุงุชู ุงู„ู’ููŽุงุชูุญูŽุฉู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽุฉูŽ ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽุงู…ูุŒ ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูฐู†ู ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุกูุŒ ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุกูุŒ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ููŽูˆู’ู‚ูŽ ู„ูŽุงู…ู ุงู„ู’ุฌูŽู„ุงูŽู„ูŽุฉูุŒ ุฑูŽุจู‘ู ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ู’ุจูŽุงุกูุŒ ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูฐู†ู ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุกูุŒ ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุกูุŒ ู…ูŽุงู„ููƒู ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ุฏู‘ูุงู„ูุŒ ุฅููŠู‘ูŽุงูƒูŽ ู†ูŽุนู’ุจูุฏู ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ู’ูŠูŽุงุกูุŒ ุฅููŠู‘ูŽุงูƒูŽ ู†ูŽุณู’ุชูŽุนููŠู’ู†ู ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ู’ูŠูŽุงุกูุŒ ุฅูู‡ู’ุฏูู†ูŽุง ุงู„ุตู‘ูุฑูŽุงุทูŽ ุงู„ู’ู…ูุณู’ุชูŽู‚ููŠู’ู…ูŽ ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽุงุฏูุŒ ุตูุฑูŽุงุทูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽุงู…ูุŒ ุฃูŽู†ู’ุนูŽู…ู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุบูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ู…ูŽุบู’ุถููˆู’ุจู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุง ุงู„ุถู‘ูŽุงู„ู‘ููŠู’ู†ูŽ ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ุถู‘ูŽุงุฏู ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽุงู…ู[Fasal] Harakat tasydid pada Surat Fatihah ada 14, yaitu 1. Lafadz "ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู" di atas huruf lam2. Lafadz "ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูฐู†ู" di atas huruf ro'3. Lafadz "ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู" di atas huruf ro'4. Lafadz "ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู" di atas huruf lam jalalah5. Lafadz "ุฑูŽุจู‘ู ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ" di atas huruf ba'6. Lafadz "ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูฐู†ู" di atas huruf ro'7. Lafadz "ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู" di atas huruf ro'8. Lafadz "ู…ูŽุงู„ููƒู ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู" di atas huruf dal9. Lafadz "ุฅููŠู‘ูŽุงูƒูŽ ู†ูŽุนู’ุจูุฏู" di atas huruf ya'10. Lafadz "ุฅููŠู‘ูŽุงูƒูŽ ู†ูŽุณู’ุชูŽุนููŠู’ู†ู" di atas huruf ya'11. Lafadz "ุฅูู‡ู’ุฏูู†ูŽุง ุงู„ุตู‘ูุฑูŽุงุทูŽ ุงู„ู’ู…ูุณู’ุชูŽู‚ููŠู’ู…ูŽ" di atas huruf shod12. Lafadz "ุตูุฑูŽุงุทูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ" di atas huruf lam13. Lafadz "ุฃูŽู†ู’ุนูŽู…ู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุบูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ู…ูŽุบู’ุถููˆู’ุจู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุง ุงู„ุถู‘ูŽุงู„ู‘ููŠู’ู†ูŽ" di atas huruf dlod14. Dan lafadz "ุฃูŽู†ู’ุนูŽู…ู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุบูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ู…ูŽุบู’ุถููˆู’ุจู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุง ุงู„ุถู‘ูŽุงู„ู‘ููŠู’ู†ูŽ" di atas huruf Mengangkat Kedua Tangan Dalam Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ูŠูุณูŽู†ู‘ู ุฑูŽูู’ุนู ุงู„ู’ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู†ู ูููŠู’ ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽุฉู ู…ูŽูˆูŽุงุถูุนูŽ ุนูู†ู’ุฏูŽ ุชูŽูƒู’ุจููŠู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู’ุฅูุญู’ุฑูŽุงู…ู ูˆูŽุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ุฑู‘ููƒููˆู’ุนู ูˆูŽุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู’ุฅูุนู’ุชูุฏูŽุงู„ู ูˆูŽุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ู ู…ูู†ู’ ุงู„ุชูŽู‘ุดูŽู‡ู‘ูุฏู ุงู„ู’ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู[Fasal] Disunnahkan mengangkat kedua tangan di dalam 4 tempat, yaitu 1. Ketika takbiratul ihram2. Ketika ruku'3. Ketika i'tidal4. Ketika berdiri dari tasyahhud awal tahiyat awal.Syarat-Syarat Sujud Dalam Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุดูุฑููˆู’ุทู ุงู„ุณู‘ูุฌููˆู’ุฏู ุณูŽุจู’ุนูŽุฉูŒ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุณู’ุฌูุฏูŽ ุนูŽู„ูฐู‰ ุณูŽุจู’ุนูŽุฉู ุฃูŽุนู’ุถูŽุงุกูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุฌูŽุจู’ู‡ูŽุชูู‡ูŽ ู…ูŽูƒู’ุดููˆู’ููŽุฉู‹ ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุญูŽุงู…ูู„ู ุจูุฑูŽุฃู’ุณูู‡ู ูˆูŽุนูŽุฏูŽู…ู ุงู„ู’ู‡ููˆููŠู‘ู ู„ูุบูŽูŠู’ุฑูู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุณู’ุฌูุฏูŽ ุนูŽู„ูฐู‰ ุดูŽูŠู’ุกู ูŠูŽุชูŽุญูŽุฑู‘ูŽูƒู ุจูุญูŽุฑูŽูƒูŽุชูู‡ู ูˆูŽุงุฑู’ุชูููŽุงุนู ุฃูŽุณูŽุงููู„ูู‡ู ุนูŽู„ูฐู‰ ุฃูŽุนูŽุงู„ููŠู’ู‡ู ูˆูŽุงู„ุทู‘ูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู ูููŠู’ู‡ู [Fasal] Syarat-syarat sujud ada 7, yaitu 1. Bersujud pada 7 anggota tubuh2. Dahinya terbuka3. Bertumpu dengan kepalanya4. Tidak menjatuhkan tubuh selain tanpa sujud5. Tidak bersujud pada sesuatu yang bergerak dengan gerakannya sendiri6. Mengangkat anggota tubuh bawah seperti pantat melebihi anggota tubuh atas seperti kepala dan pundak tenang di dalam Tubuh Wajib Ketika Sujud ููŽุตู’ู„ูŒ - ุฃูŽุนู’ุถูŽุงุกู ุงู„ุณู‘ูุฌููˆูุฏู ุณูŽุจู’ุนูŽุฉูŒ ุงู„ู’ุฌูŽุจู’ู‡ูŽุฉู ูˆูŽุจูุทููˆู’ู†ู ุฃูŽุตูŽุงุจุนู ุงู„ู’ูƒูŽูู‘ูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽุงู„ุฑู‘ููƒู’ุจูŽุชูŽุงู†ู ูˆูŽุจูุทููˆู’ู†ู ุฃูŽุตูŽุงุจุนู ุงู„ุฑู‘ูุฌู’ู„ูŽูŠู’ู†ู [Fasal] Anggota-anggota tubuh untuk sujud ada 7, yaitu dahi, bagian dalam jari-jari kedua telapak tangan, dua lutut, dan bagian dalam jari-jari kedua telapak Tasydid Dalam Takhiyat Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุชูŽุดู’ุฏููŠู’ุฏูŽุงุชู ุงู„ุชู‘ูŽุดูŽู‡ู‘ูุฏู ุฅูุญู’ุฏูŽู‰ ูˆูŽุนูุดู’ุฑููˆู’ู†ูŽุŒ ุฎูŽู…ู’ุณูŒ ูููŠู’ ุฃูŽูƒู’ู…ูŽู„ูู‡ู ูˆูŽุณูุชู‘ูŽุฉูŽ ุนูŽุดู’ุฑูŽุฉูŽ ูููŠู’ ุฃูŽู‚ูŽู„ู‘ูู‡ู ุงู„ุชู‘ูŽุญููŠู‘ูŽุงุชู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุชู‘ูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ูŠูŽุงุกูุŒ ุงู„ู’ู…ูุจูŽุงุฑูŽูƒูŽุงุชู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽูˆูŽุงุชู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุตู‘ูŽุงุฏูุŒ ุงู„ุทู‘ูŽูŠู‘ูุจูŽุงุชู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุทู‘ูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ู’ูŠูŽุงุกูุŒ ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ุนูŽู„ูฐู‰ ู„ูŽุงู…ู ุงู„ู’ุฌูŽู„ูŽุงู„ูŽุฉูุŒ ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุณู‘ููŠู’ู†ูุŒ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ูŠูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ููˆู’ู†ู ูˆูŽุงู„ู’ูŠูŽุงุกูุŒ ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุนูŽู„ูฐู‰ ู„ูŽุงู…ู ุงู„ู’ุฌูŽู„ูŽุงู„ูŽุฉูุŒ ูˆูŽุจูŽุฑูŽูƒูŽุงุชูู‡ู ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุณู‘ููŠู’ู†ูุŒ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ูˆูŽุนูŽู„ูฐู‰ ุนูุจูŽุงุฏู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุนูŽู„ูฐู‰ ู„ูŽุงู…ู ุงู„ู’ุฌูŽู„ูŽุงู„ุฉูุŒ ุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญููŠู’ู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุตู‘ูŽุงุฏูุŒ ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุฅูู„ูฐู‡ูŽ ุนูŽู„ูฐู‰ ู„ูŽุงู…ู ุฃูŽู„ูููุŒ ุฅู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูฐู‰ ู„ูŽุงู…ู ุฃูŽู„ููู ูˆูŽู„ูŽุงู…ู ุงู„ู’ุฌูŽู„ูŽุงู„ูŽุฉูุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ููˆู’ู†ูุŒ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุนูŽู„ูฐู‰ ู…ููŠู’ู…ู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุกู ูˆูŽุนูŽู„ูฐู‰ ู„ูŽุงู…ู ุงู„ู’ุฌูŽู„ูŽุงู„ูŽุฉู [Fasal] Tasydid-tasydid tasyahhud takhiyat ada 21, 5 yang paling sempurna dan 16 yang paling sedikit, yaitu kalimat "ุงู„ุชู‘ูŽุญููŠู‘ูŽุงุชู" ada pada huruf ta', kalimat "ุงู„ู’ู…ูุจูŽุงุฑูŽูƒูŽุงุชู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽูˆูŽุงุชู" pada huruf shod, kalimat "ุงู„ุทู‘ูŽูŠู‘ูุจูŽุงุชู" pada huruf tho' dan huruf ya', kalimat "ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู" pada huruf lam jalalah, kalimat "ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู" pada huruf sin, kalimat "ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู" pada huruf ya, nun, dan ya', kalimat "ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู" pada huruf lam jalalah, kalimat "ูˆูŽุจูŽุฑูŽูƒูŽุงุชูู‡ู ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู" pada huruf sin, kalimat "ุนูŽู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ูˆูŽุนูŽู„ูฐู‰ ุนูุจูŽุงุฏู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู" pada huruf lam jalalah, kalimat "ุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญููŠู’ู†ูŽ" pada huruf shod, kalimat " ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุฅูู„ูฐู‡ูŽ" pada huruf lam alif, kalimat "ุฅู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู" pada huruf lam alif dan lam jalalah, kalimat "ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘" pada huruf nun, kalimat "ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู" pada mim lafadz "ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู", pada huruf lam, dan pada huruf lam Tasydid Dalam Sholawat Nabi Ketika Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุชูŽุดู’ุฏููŠู’ุฏูŽุงุชู ุฃูŽู‚ูŽู„ู‘ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŒ ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽุงู…ู ูˆูŽุงู„ู’ู…ููŠู’ู…ูุŒ ุตูŽู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽุงู…ูุŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ููŠู’ู…ู [Fasal] Tasydid-tasydid sholawat nabi paling sedikit ada 4, yaitu kalimat "ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ" pada huruf lam dan huruf mim, kalimat "ุตูŽู„ู‘ู" pada huruf lam, kalimat "ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู" pada huruf Membaca Sholawat Nabi Dalam Tahiyal Sholat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุฃูŽู‚ูŽู„ู‘ู ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ุŒ ุชูŽุดู’ุฏููŠู’ุฏู ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุณู‘ููŠู’ู†ู [Fasal] Ucapan salam paling sedikit adalah kalimat "ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’", tasydid kalimat salam pada huruf sin. Wallahu a'lam bisshowab,Baca lebih lanjut Terjemah Kitab Matan Safinatun Najah Bahasa Indonesia.

safinatun najah bab sholat